Langkah
Pembuatan Beton
Dalam membuat beton, dibutuhkan bahan-bahan sebagai
berikut:
1. Semen
Semen yang diperlukan dalam pembuatan beton adalah semen Portland standar
pabrik.
2. Air
Air
yang dipakai dalam pembuatan beton adalah air yang bersih, bebas dari bahan
kimia, dan bebas dari bahan lainnya.
3. Aggregat Kasar
Aggregat
kasar yang dipakai dalam pembuatan beton adalah kerikil sebagai hasil
desintegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran anatara 5 – 40 mm.
4. Aggregat Halus
Aggregat
halus sebagai hasil yang di perlukan dalam pembuatan beton adalah pasir alam
esintegrasi secara alam dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industry pemecah batu dan mempunyai ukuran butiran
terbesar 5,0 mm.
Kemudian
setelah tersedia bahan-bahan untuk pembuatan beton, barulah masuk ke tahap
pembuatan:
Langkah 1 : Pembuatan Cetakan
Cetakan berfungsi untuk membentuk beton dengan
spesifikasi yang sesuai perencanaan. Bahan baku untuk membuat cetakan beton
yaitu papan kayu. Papan-papan kayu tersebut lantas dibentuk kotak dan ditahan
menggunakan paku secukupnya. Penentuan ukuran dari cetakan harus benar-benar
diperhatikan karena akan memengaruhi hasil jadi beton pracetak. Beton yangg
baik seyogyanya bisa dipakai lagi hingga sebanyak 50 kali.
Langkah 2 : Pembuatan Adukan Beton
Secara prinsip, pembuatan adukan beton dilakukan
dengan mencampurkan bahan pengisi dan bahan pengikat menjadi satu. Bahan-bahan
yang dimaksud antara lain pasir, kerikil, semen, dan air dengan perbandingan
komposisi sesuai kualitas yang diharapkan. Untuk mengubah sifat alami dari
beton, Anda bisa menambahkan zat aditif tertentu ke dalam adukan tersebut.
Langkah 3 : Penuangan Adukan Beton
Adukan beton yang sudah terbentuk kemudian
dituangkan ke dalam cetakan. Pastikan dalam penuangannya, adukan ini disebarkan
secara merata dan memenuhi setiap bagian cetakan. Penuangan adukan yang salah
akan menyebabkan mutu beton menurun. Bahkan kekuatan beton pun dapat berkurang
drastis apabila penampangnya tidak tercetak sempurna. Adukan beton sebaiknya
dituangkan setengahnya dahulu, kemudian dilakukan pemasangan tulangan baja di
tengah cetakan, dan diteruskan lagi dengan penuangan adukan sampai penuh.
Langkah 4 : Pemasangan Tulangan Baja
Kebanyakan beton pracetak dipakai untuk menahan
beban dari bangunan. Tidak hanya pelat lantai, beton ini juga kerap digunakan
sebagai pembentuk struktur balok dan kolom bangunan. Oleh karena itu, beton
harus mampu menahan gaya beban dan gaya tarik dengan baik. Solusinya Anda bisa
memasang beberapa tulangan baja ke dalam adukan beton di dalam cetakan tadi
sehingga nantinya akan terbentuk beton bertulang. Pemasangan tulangan dilakukan
ketika kondisi adukan masih basah.
Langkah 5 : Pengeringan Beton
Adukan beton sebaiknya dikeringkan secara alami
dengan cara mengangin-anginkannya. Penjemuran adukan beton di bawah terik sinar
matahari langsung justru dapat mengakibatkan beton mengalami keretakan sehingga
tak layak pakai. Selama proses pengeringan berlangsung, beton juga perlu
disiram dengan air secara berkala untuk menghindari beton mengering secara
mendadak. Perawatan terhadap beton dilakukan sampai berumur 7 hari, sedangkan
beton akan mengering sempurna dan boleh digunakan setelah usianya mencapai 30
hari.
Komentar
Posting Komentar