Jenis-Jenis Semen
Jenis Semen biasa/ Abu –Abu
1. Jenis Semen Portland Type I
2. Jenis Semen Portland Type II
3. Jenis Semen Portland Type III
4. Jenis Semen Portland Type IV
5. Jenis Semen Portland Type V
Jenis Semen Campur
1.
Portland Composite Cement (PCC)
2. Super Portland Pozzolan Composite
Cement (PPC)
3. Special Blended Cemeny (SBC)
4. Super Masonry Cement (SMC)
5. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate
Resistance)
7. Semen Thang Long PC50
Semen
Putih ( white portland cement)
Semen Acian Putih/Mortar TR30
Mungkin
banyak orang mengira bahwa semua jenis semen sama saja, tapi ternyata terdapat
beragam macam jenis produk. Bahkan, hanya beberapa tipe yang memang lumrah
dijual sebagai retail di
pasaran, sedangkan sebagian lagi tak bisa ditemukan di pasaran karena hanya
bisa dibeli melalui pemesanan khusus. Beragam jenis ini jelas memiliki beberapa
tipe dengan karakter dan kegunaan yang berbeda-beda. Tipe semen untuk membangun
rumah, tentu berbeda dengan material semen yang digunakan untuk proyek besar
seperti halnya membuat sumur bumi. Harga semen pun
berbeda-beda sesuai dengan bahan bakunya. Berikut Lamudi berikan informasi
mengenai jenis, tipe, kegunaan, dan karakter yang dimiliki oleh semen.
Jenis Semen biasa/ Abu –Abu
Semen jenis ini memiliki nama lain Portland yang merupakan semen bubuk yang
berwarna abu kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk penggunaan umum seperti
rumah dan bangunan tinggi. Berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah
dengan dalam suhu tinggi.
Namun, terdapat 5 tipe yang berbeda
diantaranya:
1. Jenis Semen Portland Type I
Jenis semen portland type I mungkin
yang paling familiar disekitar Anda karena paling banyak digunakan oleh
masyarakat luas dan beredar di pasaran. Jenis ini biasa digunakan untuk
konstruksi bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus untuk hidrasi
panas dan kekuatan tekan awal. Kegunaan
Semen Portland Type I diantaranya
konstruksi bangunan untuk rumah permukiman, gedung bertingkat, dan jalan raya. Karakteristik Semen Portland Type I ini cocok digunakan di lokasi pembangunan
di kawasan yang jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.
2. Jenis Semen Portland Type II
Kondisi letak geografis ternyata
menyebabakan perbedaan kadar asam sulfat dalam air dan tanah dan juga tingkat
hidrasi. Oleh karena itu, keadaan tersebut mempengaruhi kebutuhan semen yang
berbeda. Kegunaan Semen Portland
Type II pada umumnya sebagai
material bangunan yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, dan bendungan. Karakteristik
Semen Portland Type II yaitu
tahan terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas
yang bersifat sedang.
3. Jenis Semen Portland Type III
Lain halnya dengan tipe I yang
digunakan untuk konstruksi tanpa persyaratan khusus, kegunaan semen portland type III memenuhi syarat konstruksi bangunan dengan
persyaratan khusus. Karakteristik
Semen Portland Type III diantaranya
adalah memiliki daya tekan awal yang tinggi pada permulaan setelah proses
pengikatan terjadi, lalu kemudian segera dilakukan penyelesaian secepatnya. Jenis semen Portland type IIIdigunakan untuk pembuatan bangunan tingkat
tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar udara dan
bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam sulfat. Ketahananya
Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari beton yang menggunakan
Portland type I.
4. Jenis Semen Portland Type IV
Karakteristik Semen Portland IV adalah jenis semen yang dalam penggunaannya
membutuhkan panas hidrasi rendah. Jenis semen portland type IV
diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Kegunaan
Portland Type IV digunakan untuk dam hingga lapangan udara.
5. Jenis Semen Portland Type V
Karakteristik Semen Portland Type V untuk konstruksi bangunan yang membutuhkan
daya tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat tinggi lebih dari 0,20
persen. Kegunaan Semen Potrtland
Type Vdirancang untuk memenuhi
kebutuhan di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya
rawa-rawa, air laut atau pantai, serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang
membutuhkan jenis ini diantaranya bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air,
hingga pembangkit tenaga nuklir.
Jenis Semen Campur
Beberapa jenis semen campur diantaranya:
1.
Portland Composite Cement (PCC)
Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat
untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra
tekan, paving block, plesteran dan acian, dan sebagainya. Karakteristik Portland Composite Cement (PCC) lebih mudah dikerjakan, kedap air,
tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari beberapa unsur
diantaranya terak, gypsum, dan bahan anoraganik.
2. Super Portland Pozzolan Composite
Cement (PPC)
Kegunaan super portland pozzolan
composite cement diantaranya adalah sebagai konstruksi beton massa, konstruksi
di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap sulfat,
tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran. Beberapa jenis
bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan raya,
dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti
halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.
3. Special Blended Cemeny (SBC)
Ada yang istimewa dari jenis special
belended cement (SBC) atau semen campur karena khusus dirancang dalam
pembangunan jembatan terbesar yang menghubungkan Surabaya dengan Madura yang
dikenal dengan Jembatan Suramadu. Karakteristik
special blended cement tentu
memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti halnya jembatan
Suramadu yang berdiri diatas laut.
4. Super Masonry Cement (SMC)
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku genteng beton,
tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada kisaran
konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225.
Tipe ini pertama kali diperkenalkan di USA.
5. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate
Resistance)
Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi.
Karakteristik Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat
tinggi ini merupakan jenis yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan
temperatur tertentu yang bisa disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi.
Diantara proyek yang menggunakan material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah
permukaan bumi dan laut.
6. Semen Thang Long PCB40
6. Semen Thang Long PCB40
Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi
terhadap sulfat sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air. Tak hanya
itu, semen ini juga memeiliki daya tahan terhadap penyerapan air, erosi
lingkungan, dan tahan lama. Jenis ini juga hemat digunakan karena kekuatannya.
Iklim Vietnam sangat pas untuk penggunaan jenis semen ini.
7. Semen Thang Long PC50
Kegunaan semen thang long PC50 yang banyak digunakan untuk proyek-proyek
besar dan rumit sehingga membutuhkan jenis semen dengan spesifikasi tinggi.
Standarisasi yang setara Asia, Eropa, bahkan Amerika ini diaplikasikan untuk
jembataan hingga pembangkir listrik. Karakteristik semen thang long PC50
diantaranya memiliki ketahanan tinggi terhadap sulfat sehingga bisa pula
digunakan di bawah tanah dan air.
Semen
Putih ( white portland cement)
Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan keramik hingga dekorasi
interior dan eksterior bangunan. Merek yang beredar dipasaran adalah Semen Tiga
Roda, Plamur Kingkong, Semen Putuh Cap Gajah dan Semen Putih Panda.
Semen Acian Putih/Mortar TR30
Katarekteristik semen acian putih
atau mortar TR30 ialah memiliki daya rekat yang tinggi dan dapat menghasilkan
permukaan acian yang lebih halus. Oleh karena itu, tidak mudah retak, dan
terkelupas. Waktu pengerjaannya juga cenderung lebih cepat. Kegunaan semen
acian putih adalah untuk untuk finishing seperti
diantaranya plesteran, acian, pasangan keramik.
sumber: http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/
Komentar
Posting Komentar